Berdisiplinlah Dahulu

Berdisiplinlah Dahulu
Temannya disiplin adalah keteladanan. Menteri di Jepang disiplin masuk kantor dan memimpin rapat. Dosen di Jepang disiplin masuk ruang kuliah dan memberi ujian. Perdana Menterinya disiplin membayar pajak dan punya ID, dimana didalamnya ada catatan tilang, sosial, ekonomi. Di Indonesia, menteri dan dosen jika telat malah bangga, seolah-olah malah merasa "orang penting" atau "dipentingkan" karena kehadirannya ditunggu-tunggu. Malahan sering merasa bangga jika bisa telat dan ditunggu oleh yang lain!
Jika Indonesia mau disiplin, semuanya dimulai dari keteladanan pemimpin/atasan. Mari berubah dari diri pemimpin dahulu, baru meminta anak buah/pengikut disiplin. Orang tua yang tidak sholat, sulit menasehati anaknya untuk sholat. Orang tua yang merokok jarum supernya ngumpet-ngumpet di depan anak-anaknya, sulit sekali melarang anaknya tidak merokok.

Bapak saya merokok, adik laki-laki saya merokok. Bapak saya ngopi, adik laki-laki saya sukangopi. Bapak saya suka ngebir, saya juga suka ngebir. Ibu saya pekerja keras, saya pekerja keras. Ibu saya suka disiplin, saya suka disiplin. Teman saya Didik namanya, sudah pensiun, dulu korupsinya di kantor pajak gak ketulungan, anaknya kini suka korupsi di polsek, ditempatnya bertugas.
Ketidak disiplinan penyakit menurun, maksudnya, diturunkan dari pemimpin ke bawahan. Keteladanan juga penyakit menurun..! Pejabat/pemimpin yang disiplin, rakyat ngikut saja kok!
Mari berdisiplin diri dahulu, jika ingin orang lain disiplin!
Salam mulia, salam mulai
Harry 'uncommon' Purnama
MOTIVATION TO CHANGE: 'WASH YOUR HAND'

1 Response to "Berdisiplinlah Dahulu"