Berinvestasi Kebajikan

Berinvestasi Kebajikan
Ada sebuah nasehat bijak dari almarhumah Ibu saya dan selalu tertanam dalam hati saya sampai kini adalah, agar dalam hidup ini selalu "menanamkan kebaikan". Saya yakin, sebagian besar manusia sudah menerima nasehat bijak seperti ini dari para orang tua, khususnya dari ibu mereka. Inti dari nasehat bijak itu adalah agar dalam hidup ini kita dapat menempatkan cita-cita paling penting adalah selalu "menanamkan kebaikan."
Dimata seorang ibu, "menanamkan kebaikan" dalam hidup merupakan nasehat paling penting dan hendaknya menjadi cita-cita hidup terpenting. Karena menaburkan kebaikan berarti menghidupkan sumber-sumber energi positif dari dalam diri untuk orang lain dan kehidupan alam semesta. Dalam keyakinan spiritualitas kita, siapapun yang menaburkan energi positif kebaikan bagi orang lain, akhirnya akan kembali lagi kepada kita, bahkan dalam jumlah yang berlipat ganda. Mungkin bentuknya berbeda tetapi akan memberikan berbagai kemudahan dalam kehidupan.
Kalau kita menelaah dari nilai-nilai kehidupan spiritualitas, sesungguhnya nasehat ini sangat relevan dengan apa yang secara tegas disampaikan oleh Allah Tuhan Yang Maha Esa dalam kitab suci-Nya yang menyatakan, "Tidak ada yang dapat diunggulkan bagi manusia, kecuali apa yang dia usahakan untuk kebaikan secara individu". Kebaikan secara individu menjadi panjatan dalam menata diri untuk menjadi pribadi yang berkualitas dalam meraih kehidupan yang penuh potensi dan keagungan. Kebaikan secara individu merupakan landasan penting dalam membangun kualitas diri pribadi kita.
Apakah dalam keluarga, dalam organisasi, dalam pekerjaan maupun dalam dalam bisnis, kalau seseorang ingin berhasil, mulailah dengan meningkatkan kebaikan individu. Demikian juga dalam mengembangkan hubungan antar manusia, kalau dilandasi kebaikan individu, kesediaan berbagai kebaikan, maka akan menumbuhkan hubungan yang sehat dan kuat.
Bahkan kebaikan dari masing-masing individu ini dapat menjadikan kebaikan dalam
masyarakat, sehingga terbangun kehidupan yang damai dan bahagia.
Berinvestasi KebajikanMenjadi apapun seseorang saat ini, apakah sebagai presiden, menteri, konglomerat, direktur utama, manager atau pegawai biasa, memiliki pangkat apapun seseorang saat ini, apakah jenderal, kolonel, kapten atau prajurit biasa, memiliki gelar apapun seseorang saat ini, apakah sebagai profesor, doktor, master, sarjana atau lainnya, yang terpenting adalah "menanamkan kebaikan" kepada orang lain. Semua pangkat, gelar dan jabatan itu, tidak akan memberikan makna bagi kualitas pribadi seseorang kalau tidak dilandasi niat berbagai kebaikan. Semua asesories duniawi ini tidak akan meninggikan kualitas pribadi tanpa dilandasi kebaikan.

Bahkan semua itu hanya akan membawa pada kesia-siaan dan kegagalan kalau tidak digunakannya untuk berinvestasi kebaijkan bagi orang lain..
Banyak pintu-pintu kebaikan yang dapat dilakukan oleh setiap orang sebagai sumber energi positif keberhasilan, diantaranya adalah:
1. Kalau memiliki ilmu, gunakanlah untuk mencerdaskan orang lain
2. Kalau memiliki harta, gunakan untuk kesejahteraan banyak orang
3. Kalau memiliki kekuasaan, gunakanlah untuk kedamaian banyak orang
4. Kalau memiliki tenaga, gunakan untuk membantu beban banyak orang
5. Kalau menjadi penegak hukum, berikanlah perlindungan dan keadilan kepada banyak orang
6. Kalau menjadi pengusaha, jalankan usaha untuk memberikan manfaat dan kebaikan banyak orang

Intinya marilah kita mulai dari hal-hal sederhana dan mudah dilakukan sesuai dengan
kemampuan diri kita. Mulailah dari lingkungan terdekat, seperti orang-orang yang Anda temui setiap hari, lingkungan rumah sekitar Anda, lingkungan kerja. Dan yang penting sekecil apapun kebaikan itu, mulailah sekarang ini juga.
Semakin banyak menaburkan benih-benih kebaikan berarti semakin banyak melepaskan energi positif dari dalam diri. Orang yang pertama merasakan manfaat dari berbuat kebaikan adalah mereka yang melakukannya. Mereka akan merasakan "buah"nya seketika itu dalam jiwa, akhlak, dan hati nuraninya. Sehingga hatinya akan terjaga kejernihannya. Hidup akan terasa lebih mudah, merasakan lapang dada, tenang, tenteram dan damai. Inilah prinsip menjadikan setiap kehadiran kita adalah rahmat bagi orang lain dan alam semesta.

Eko Jalu Santoso adalah Penulis Buku "The Art of Life Revolution", Penerbit Elex Media Komputindo dan Founder Motivasi Nurani Indonesia. Weblog:
http://www.ekojalusantoso.com/

0 Response to "Berinvestasi Kebajikan"

Post a Comment